Foto: Ryan Hayon |
Desa Leraboleng
Blog Informasi Desa Leraboleng-Kecamatan Titehena-Kabupaten Flores Timur
Kamis, 26 Mei 2022
Rabu, 05 Januari 2022
Jumat, 06 Agustus 2021
Covid 19, Layanan Informasi Kesehatan dan Aksi Peduli Pemerintah Desa
(Catatan penyintas covid-19)
Malam ini saya ngopi di Ning Lagang Lein Pati Gawi Raga dalam resah gelisah akan kondisi desa saat ini. Sebagai anak tanah Leworook saya mohon ijin curhat meski oleh seorang oknum PemDes dianggap sebagai "bukan warga masyarakat Desa Leraboleng" dan bisa jadi suara saya dianggap minor.
Malam ini saya ngopi di Ning Lagang Lein Pati Gawi Raga dalam resah gelisah akan kondisi desa saat ini. Sebagai anak tanah Leworook saya mohon ijin curhat meski oleh seorang oknum PemDes dianggap sebagai "bukan warga masyarakat Desa Leraboleng" dan bisa jadi suara saya dianggap minor.
Sebenarnya saya paling tidak suka menulis soal bagaimana kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah sebagai pelayan masyarakat karena seringkali menguras waktu dan tenaga. Namun saya sadar bahwa masyarakat harus berbicara mengkritik pemerintah agar bisa berbenah sebab mereka hadir karena dan untuk masyarakat. Mereka hadir untuk mewujudkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, termasuk saya dan keluarga.
Maka dari itu saya sangat emosional ketika Pemerintah Desa Leraboleng terkesan menganggap remeh saat beberapa warganya terindikasi Positif Covid 19 berdasarkan hasil Rapid Test di Puskesmas Lewolaga. Seharusnya Bapak Penjabat Desa Leraboleng sekaligus Sekcam Titehena jauh lebih paham sehingga selanjutnya bisa memberikan perintah kepada aparatnya untuk menyikapi persoalan maha serius ini.
Alasannya, berita ini sudah terdengar sejak Senin, 2 Agustus 2021 dan ramai jadi bahan pembicaraan. Namun tidak satu pun himbauan dari pemerintah terutama bagi mereka yang kontak erat dengan para warga terindikasi tersebut untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes). Apalagi bersamaan dengan kabar tersebut apabila ada kerumunan atau aktivitas warga yang melibatkan banyak orang apakah tidak ada kemungkinan terjadi transfer virus?
Di sini saya merasakan bedanya peng-covidan (didiagnosis terinfeksi virus covid-19 berdasarkan rapid test *red) saya dan isteri dengan kasus baru terdengar ini. Bayangkan saat itu setelah saya lapor ke petugas kesehatan soal status saya (lihat di foto status Rapid Test di bawah) dalam waktu kurang dari satu jam seluruh warga desa mengetahui bahwa Yosef Lawe Oyan menyandang status positif. Satgas Covid langsung dikerahkan lengkap dengan APD, desinfektan dan halaman rumah saya langsung dipasang tali rafia merah (lihat di foto) sebagai tanda pasien covid.
Sebagai perempuan, Isteri saya dan juga anak-anak meneteskan air mata di balik senyumnya. Ya apa boleh buat. Bisa jadi ini resiko dari aktivitas sebagai pedagang Kopi yang harus bersaing dengan para pejabat yang akhir-akhir ini suka berbisnis Kopi Leworook. Kami menghela nafas panjang.
Rabu, 28 Oktober 2020
Kamis, 13 Agustus 2020
Jumat, 04 Oktober 2019
Selasa, 01 Oktober 2019
Langganan:
Postingan (Atom)